We are rebirt

setelah menemuh perjalanan yang sangat lama akhirnya kami crew update kembali bisa memasok data dan memperbaharui segalanya update yang di lakukan adalah :.

Coming soon

segera hadir.

Coming soon

segera hadir.

Coming soon

segera hadir.

Coming soon

segera hadir.

Sabtu, 23 Maret 2013

Arkeolog Meneliti Situs Naga Jabranti

Batu naga. Foto: Ali AkbarTim arkeolog Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) tengah meneliti batu tulis bertatahkan gambar naga di Desa Jabranti, Kuningan, Jawa Barat. "Batu ini mungkin satu-satunya peninggalan berwujud naga di Jawa Barat," kata Arkeolog dari Universitas Indonesia, Ali Akbar, saat dihubungi melalui telepon, 15 Maret 2013.

Batu tulis ini terletak di puncak Gunung Tilu, Dusun Banjaran, Desa Jabranti, Kecamatan Karangkencana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Penduduk sekitar telah lama mengetahui keberadaan batu ini, tapi tidak merasa berkepentingan untuk menilik keadaan situs yang terletak di perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah ini. Situs ini hanya rutin dikunjungi oleh orang-orang yang bertapa maupun ngalap berkah, mencari pesugihan.

Batu tegak yang berpahat gambar naga tersebut diperkirakan merupakan peninggalan zaman prasejarah. Menurut Ali, batu tegak yang berasal dari batu utuh, sesuai batu aslinya tanpa dibentuk adalah ciri umum peninggalan prasejarah. Tapi, pahatan gambar dalam batu, apalagi bergambar naga, bukan merupakan ciri khas masyarakat prasejarah.

Jadi, dari masa apakah peninggalan ini berasal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut Ali Akbar mempunyai sebuah dugaan. "Ada kemungkinan relief itu dipahat belakangan," kata dia. Susunan batu diperkirakan memang berasal dari masa prasejarah, pada periode tahun 500 SM. Belakangan, ukirannya dibuat oleh manusia dari masa yang berbeda. Ukiran naga diduga berasal dari masa Sunda Kuno di sekitar abad 14-15 masehi.

Peninggalan ini terdiri atas dua batu besar yang tersusun seperti gerbang, menyambut orang yang datang dari arah selatan. Menjelang dan setelah melewati "gerbang' ini, terdapat banyak batu besar berserakan. Kemungkinan besar terdapat pola tertentu pada susunan batu-batu ini. Sayang, pengamatan belum dapat dilakukan karena kondisi situs tertutup tumbuhan hutan.

"Ada batu bergores yang goresannya membentuk gambar-gambar yang bagus," kata Ali. Saat diperhatikan, gambar tersebut menyerupai bentuk naga. Ali menduga gambar tersebut adalah naga karena digambar setengah badan dan mempunyai jambul di kepala seperti layaknya naga.

"Naga yang terpahat ini sesuai dengan gambaran naga dalam budaya timur karena berwujud ceria," kata dia. Ali Akbar menjelaskan, ada dua macam bentuk naga yang dikenal dalam kebudayaan. Dalam kebudayaan timur, naga adalah lambang kebaikan, sedangkan dalam kebudayaan barat, naga adalah lambang kejahatan yang bengis dan jahat.

Jika gambar itu benar gambar naga, maka batu tulis ini adalah peninggalan pertama berbentuk naga yang ditemukan di Jawa Barat. Berbeda dengan daerah Jawa Timur yang kental pengaruh Hindu, bentuk naga tak pernah dikenal di daerah Jawa Barat.

Naga juga tidak dikenal dalam kebudayaan Sunda kuno. "Budaya Sunda lebih mengenal ular besar sebagai lambang kesuburan dan pembawa berkah," kata Ali. Gambar tersebut dapat juga dilihat sebagai ular besar yang bermahkota, sebab tak ada gambar kaki seperti yang biasa ditemukan pada perwujudan naga.

Pada salah satu batu juga terukir sosok manusia yang berambut gundul. Orang itu memegang ekor naga sambil menyandang senjata. Bentuk senjata tersebut serupa dengan motif yang ditemukan di Candi Sukuh, Jawa Tengah. Ciri ini memperkuat dugaan mengenai umur relief, yang diduga diukir pada masa SUnda Kuno, dimana Majapahit masih berjaya.
Satu sisi batu ini diukir dengan gambar segitiga yang diduga perlambang gunung dan atap rumah. Dua orang digambarkan bercocok tanam, dengan pahatan yang lebih tipis dibanding sebelumnya. "Segitiga ini juga bisa dipakai untuk menggambarkan gunung yang meletus," kata dia.

Menurut penduduk setempat, di tempat setinggi 1300 meter di atas permukaan laut ini juga pernah ditemukan gentong gerabah yang terkubur di dalam tanah. Sayangnya keberadaan temuan itu kini tidak diketahui.

Mengacu pada letaknya di ketinggian, Ali Akbar menduga bahwa pada masa megalitikum tempat ini digunakan untuk tempat pemujaan arwah leluhur. Pada masa Sunda kuno, tempat ini berubah menjadi tempat para resi dan pendeta menyepi dan melepaskan diri dari agama Hindu dan Budha yang merupakan dua agama utama pada masa itu.

Dia menjelaskan bawah perjalanan menuju lokasi batu tulis itu tidak mudah. Butuh waktu berkendara selama enam jam dari Jakarta hingga tiba di Kuningan. Dari Kuningan, rombongan menuju Desa Banjaran, pemukiman terakhir di kaki gunung. Dari Desa Banjaran, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama tiga hingga lima jam melewati hutan dengan vegetasi lebat. "Banyak semak berduri dan pacet, tidak ada jalan," kata Ali.

Ekspedisi Naga Jabranti ini bermula dari laporan masyarakat di website MARI, organisasi yang bertujuan membumikan arkeologi kepada masyarakat luas. "Arkeolog harus curiga jika ada laporan masyarakat mengenai batu tulis atau benda keramat, karena kemungkinan itu adalah peninggalan arkeologi," kata Ali Akbar.

Penelitian masih akan dilanjutkan untuk menyingkap misteri seputar keberadaan batu ini. Tim arkeolog telah mengambil sampel tanah untuk diteliti di laboratorium. Selanjutnya, eskavasi akan dilakukan untuk melihat apa lagi yang dapat ditemukan di dalam tanah. Arkeolog juga berencana membuat cetakan batu sesuai bentuk aslinya agar peninggalan ini bisa dinikmati masyarakat luas. "Sebab lokasi aslinya sulit dicapai dan rawan longsor sehingga sulit dicapai," kata Ali. 

obat kantuk selain kopi?


Bila merasa rutinitas minum kopi Anda sudah melampaui batas yang wajar, sementara kantuk menyerang, cobalah alternatif lain, yang lebih sehat tentunya. Anda bisa mengonsumsi makanan berprotein tinggi, telur misalnya.

Para ilmuwan menemukan bahwa protein dalam telur, terutama yang ditemukan pada putih telur, juga dapat membantu kita tetap terjaga dan tetap waspada.
Protein ini lebih efektif ketimbang karbohidrat yang ditemukan dalam cokelat, biskuit dan makanan yang mengandung gula. Jenis makanan tersebut memang menambah energi.
Sebaliknya, para peneliti dari Cambridge University telah menguji bagaimana substansi protein berdampak pada sel otak sehingga bisa membuat kita terjaga. Kandungan protein dalam putih telur membangkitkan sel-sel otak, memicu keluarnya kandungan orexin. Sementara gula menghambat keluarnya orexin.
Jadi, jika anda dihadapkan pada pilihan antara roti dengan selai atau roti dengan telur, pilihlah yang terakhir. Meskipun dari dua jenis pilihan tersebut mengandung kalori yang sama, tetapi kandungan protein yang kurang pada roti selai akan membuat tubuh membakar lebih banyak kalori yang dikonsumsi.
Bukan berarti Anda tidak memerlukan asupan gula. Lengkapi kebutuhan gula Anda dengan mengonsumi makanan-makanan yang mengandung kadar gula alami, bukan gula tambahan. Coba saja konsumsi yogurt dan kacang-kacangan, seperti kenari, almond atau kismis.
Kandungan gula alami dan protein akan membuat tubuh lebih bugar. Apalagi mengonsumsi yogurt dingin, dijamin kantuk Anda segera hilang. Sedangkan kacang-kacangan kaya akan lemak omega 3. Lemak tak jenuh tersebut akan dibakar dengan cepat melepaskan tembakan energi. Gula alami dalam kacang juga akan membantu Anda untuk tetap bersemangat.
Satu lagi yang penting Anda konsumsi untuk menangkis serangan kantuk, air putih. Salah satu penyebab rasa kantuk adalah tubuh kita kurang terhidrasi dengan baik. Asupan dua liter air sehari mencukupi kebutuhan tubuh agar tetap terhidrasi.
Ketika cukup cairan, secara otomatis tubuh Anda akan terasa berenergi. Selain karena kurang cairan, faktor yang tak kalah memengaruhi adalah konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat terlalu banyak. Oleh karena itu, kurangilah konsumsi karbohidrat, seperti nasi dan mi.
Untuk menghindari kantuk di pagi hari, biasakan sarapan setidaknya dua iris roti dan jangan banyak begadang malam hari. Otomatis, Anda akan mengurangi konsumsi kopi di pagi hari.

jam matahari tertua


Oleh Jeanna Bryner, Managing Editor LiveScience | LiveScience.com

Sebuah jam matahari ditemukan di luar makam di Lembah Para Raja di Mesir. Temuan ini mungkin saja merupakan jam matahari Mesir kuno tertua di dunia, ujar para ilmuwan.

Bertanggal sejak dinasti ke-19, atau abad 13 SM, jam matahari itu ditemukan di lantai sebuah pondok pekerja, di Lembah Para Raja, tempat pemakaman para penguasa dari periode Kerajaan Baru Mesir (sekitar 1550 SM hingga 1070 SM).

"Penemuan ini penting karena jam tersebut kira-kira seribu tahun lebih tua dari masa saat alat pengukur waktu serupa diperkirakan mulai digunakan," ujar Susanne Bickel, peneliti dari University of Basel di Swiss. Penemuan jam matahari yang sebelumnya bertanggal pada periode Yunani-Romawi, berlangsung dari sekitar 332 SM ke AD 395.

Jam matahari tersebut terbuat dari batu kapur rata, yang disebut ostracon, dengan setengah lingkaran hitam yang dibagi menjadi 12 bagian yang digambar di atasnya. Titik-titik kecil berada di tengah dari masing-masing 12 bagian yang terpisah sekitar 15 derajat, kemungkinan berfungsi untuk menunjukkan waktu yang lebih tepat.

Bagian penyok di tengah ostracon kemungkinan menandai tempat logam atau baut kayu dimasukkan untuk menampilkan bayangan dan mengungkapkan waktu pada hari tersebut.

"Potongan itu ditemukan dengan ostraca lainnya (lempengan batu kapur) dengan tulisan kecil, sketsa pekerja, dan ilustrasi dewa yang ditulis atau dilukis dengan tinta hitam," ujar Bickel pada LiveScience lewat email.

Bickel dan rekan-rekannya tidak yakin untuk tujuan apa para pekerja tersebut menggunakan jam matahari, meskipun mereka memikirkan kemungkinan jam ini mewakili perjalanan dewa matahari melewati akhirat.

"Salah satu hipotesisnya adalah membandingkan alat ukur tersebut secara paralel dengan ilustrasi pada teks di dinding makam Firaun yang mewakili malam dan perjalanan dari dewa matahari melewati akhirat yang dibagi ke dalam jam pada waktu malam, "tulis Bickel. "Jam matahari tersebut mungkin telah digunakan untuk memvisualisasikan durasi waktu."

Perangkat itu mungkin juga telah digunakan untuk mengukur jam kerja. "Mungkin (jam ini) bisa berfungsi untuk mengatur waktu kerja dari para pekerjanya, untuk mengatur istirahat pada waktu tertentu, misalnya," ujarnya. Namun, Bickel mencatat, setengah jam tidak ada artinya bagi orang-orang Mesir Kuno.

Di daerah yang sama, Bickel dan rekan-rekannya telah menemukan hal-hal menakjubkan, termasuk sebuah makam dengan dua penguburan, satu dari dinasti ke-18 Mesir dan lainnya dari dinasti 22, yang dibawa ke makam beberapa waktu setelah penjarahan penguburan pertama.

Sebuah peti kayu yang terkait dengan penguburan kedua berisi mumi dari penyanyi perempuan Amun yang disebut Nehmes-Bastet. Para ilmuwan tidak yakin siapa yang telah dimakamkan di makam aslinya, meskipun mereka menemukan sisa-sisa mumi tanpa perban linen di lantai. "Mumi yang rusak tersebut mungkin adalah pemilik asli makam tersebut," tulis para peneliti di situs web mereka.

Bickel dan rekan-rekannya telah bekerja di daerah tersebut sejak 2008 dan berencana untuk terus bekerja di sana selama beberapa tahun mendatang, ujarnya. (fr/ml)

terlalu banyak minum teh , BAHAYA !!

eorang wanita berusia 47 tahun dari Michigan, Amerika Serikat, mengidap kelainan tulang yang sangat langka akibat kebiasannya meminum satu poci besar teh, menggunakan seratus kantung teh, setiap hari selama 17 tahun.

Wanita ini memeriksakan diri ke dokter setelah merasakan sakit di punggung bagian bawah, lengan, kaki, dan pinggul. Rasa sakit ini sudah ia alami selama lima tahun terakhir.

"Hasil foto X-ray menunjukkan beberapa area tulang belakangnya mengalami pengerasan, dan ligamen otot lengannya mengalami pengapuran," ujar dr. Sudhaker D. Rao, dokter spesialis endokrinologi dan metabolisme tulang dan mineral di Henry Ford Hospital.

Hasil X-ray menunjukkan pengapuran ligamen (kiri) dan pengerasan tulang punggung (kanan).

Para peneliti menduga wanita ini menderita skeletal fluorosis, penyakit tulang yang disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi fluoride (mineral yang ditemukan pada teh dan air mineral). Kesimpulan ini diambil setelah hasi tes menunjukkan kandungan fluoride dalam dalam wanita ini empat kali lebih banyak dibanding manusia normal.

Sketelal fluorisis adalah kondisi yang cukup umum di beberapa negara di dunia yang kandungan fluoride dalam air minumnya tergolong tinggi, misalnya di India dan China. Namun di negara-negara Eropa dan Amerika Utara, hal ini jarang ditemukan.

Dokter Rao menjelaskan, pasien wanita tersebut dirujuk untuk berobat kepadanya karena dokternya yang terdahulu menduga ia terserang kanker. Pengerasan tulang yang terlihat dalam hasil rontgen-nya memang mirip dengan hasil rontgen penderita kanker tulang. Namun karena Dokter Rao sudah beberapa kali melihat wujud tulang penderita skeletal fluorisis di negara kelahirannya, India, "aku bisa langsung mengenalinya saat itu juga," ujarnya.

Dokter Rai juga menjelaskan, kelebihan fluoride dalam tubuh biasanya langsung dibuang dengan bantuan ginjal. Namun jika seseorang mengonsumsi fluoride dalam jumlah yang sangat banyak, seperti yang dilakukan wanita ini selama 17 tahun dalam jumlah besar, fluoride dalam tubuh akan mengkristal dan menyatu dengan tulang.

Sebelumnya pernah ditemukan pula kasus skeletal fluorisis di Amerika Serikat. Umumnya dialami oleh orang-orang yang meminum teh sebanyak satu galon dalam sehari. Dokter Rao dan para koleganya menganjurkan para pasien skeletal fluorisis untuk berhenti minum teh, dan kondisi tulang mereka pun perlahan membaik.

Penumpulan fluoride dalam tubuh perlahan-lahan akan terbuang saat tulang memperbaiki dirinya sendiri (sebuah proses yang rutin terjadi dalam tubuh kita).

jagnan barahi dia dengan kata itu

Ketidaksepahaman orangtua dan anak kerap terjadi. Akhirnya, pertengkaran tidak bisa dihindari.
Fayanisa Dwityarani, M.Psi, Psikolog permasalahan remaja dari Kassandra & Associate Jakarta, menyarankan agar para orangtua menghindari kata-kata yang menyalahkan.
Fokuslah pada apa yang ingin Anda sampaikan. Berikut beberapa bahasa yang sebaiknya tidak Anda gunakan saat bertengkar.
Hindari menggunakan kata 'selalu' atau 'kebiasaan'. Misalnya, "Kamu selalu saja membuat orang menunggu terlalu lama."
Jangan membandingkan satu anak dengan lainnya. Misalnya, "Kakak kamu bisa nilai rapornya selalu bagus, kenapa kamu tidak bisa seperti dia sih?"
Ketika bertengkar, sebaiknya Anda tidak menggunakan pengalaman Anda sebagai tolok ukur. Hindari kata-kata, "Zaman dulu Mama nggak pernah naik mobil ke sekolah..." atau "Ketika Mama seumur kamu...."
Hindari juga perkataan diktator seperti, "Ya karena mama bilang tidak boleh ya tidak boleh, titik!"

Rabu, 20 Maret 2013

galery selanjutnya