“Segala sesuatu yang Anda
pancarkan lewat pikiran, perasaan, citra mental, dan perkataan atau
kata-kata Anda akan didatangkan kembali ke dalam kehidupan Anda,
(Catherine Ponder, Dynamic Law of Prosperity).
“Yang demikian itu disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak
menganiaya hamba-Nya.” (Q.S Al Anfaal (8) : 35)
“Sesungguhnya Allah tidak berbuat
zalim kepada manusia sedikitpun akan tetapi manusia itulah yang berbuat
zalim kepada diri mereka sendiri.” (Q.S Yunus (10) : 44)
“Dan kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup…” (Q.S Al Anbiya (21) :30).
Ada 4 Daya Kekuatan yang terlibat dalam Tekhnik
Perwujudan/Materialisasi/Penciptaan keinginan agar impian sukses kita
menjadi nyata :
- Hati (The Power Of Heart)
- Pikiran (The Power Of Mind)
- Kata-Kata / Makna (The Power Of Words)
- Tindakan (The Power Of Action)
Kekuatan Hati Dan Pikiran sudah sering saya kupas kemarin, ini saatnya saya mengupas kedua instrumen yang lainnya..
Kekuatan Kata-KataPeneliti Jepang, Dr. Masaru Emoto
membuktikan bahwa air sanggup membawa pesan dan informasi positif. Kata –
kata memiliki daya yang juga luar bisa dalam proses penciptaan, dimana
kata-kata mampu mempengaruhi situasi dan kondisi yang akan anda alami.
Bahkan seorang tokoh spiritual pernah mengatakan
“Kau dilahirkan dengan kekuatan kreatif alam semesta di ujung lidahmu.”
Hal ini terjadi karena sesungguhnya
kata-kata memiliki Daya ! dan pernyataan ini telah dibuktikan secara ilmiah. Di dalam bukunya “
The True Power of Water” Masaru Emoto telah membuktikan bahwa kata apapun baik yang diucapkan atau tidak diucapkan akan mempengaruhi molekul air.
Melalui metode fotografi Kristal ia membuktikan bahwa air yang diberi
tulisan “Hope” akan membentuk Kristal Heksagonal yang indah, sedangkan
air yang diberi tulisan “You fool” akan merusak dan menghancurkan
Kristal air tersebut.
Inilah bukti ilmiah tentang kekuatan kata – kata, dan ketahuilah
bahwa sesungguhnya efek dari kekuatan kata – kata tidak hanya berlaku
pada air, tetapi juga pada; segalanya!
Kata – kata memiliki daya yang akan memancarkan dayanya, sesuai sifat
dari kata – kata tersebut. Inilah rahasia yang tidak diketahui oleh
banyak orang. Ingatlah ini :
Setiap kata yang keluar adalah daya; kekuatan untuk menciptakan pengalaman yang akan terjadi pada anda.
Mulai sekarang berhati –hatilah dengan apa yang anda katakan.
Belajarlah untuk mengontrol apa yang akan anda katakan, karena kata-kata
yang keluar dari mulut yang tak terkontrol, cenderung hanya
mengeluarkan kata-kata yang tidak berguna.
Lalu sekarang coba anda bayangkan jika setiap kata yang keluar dari
mulut anda yang berjumlah antara 12.000 – 50.000 kata/perharinya
hanyalah kata yang tak berguna? Maka tentu saja ini hanya akan merusak
hidup anda.
Dan bayangkanlah bagaimana jika kata yang keluar dari mulut anda
hanyalah kata-kata yang baik dan berguna ? jika hal ini terjadi, maka
tunggulah keajaiban yang akan terjadi di dalam hidup anda !
Jadi mulai sekarang katakanlah, dan hanya katakan kata yang baik dan
berguna. jika tidak, sesungguhnya diam jauh lebih baik dari pada anda
harus mengeluarkan kata – kata negatif seperti, hujatan, makian,
penghakiman, dan kata-kata negatif lainnya.
Percaya atau tidak, air ternyata dapat merespon lingkungan yang ada
disekitarnya. Bahasa yang ditunjukkan oleh air ini di tunjukkan dengan
perubahan kristal air. Dr Masaru Emoto yang melakukan penelitian dan
mengungkap rahasia dibalik air ini, menjelaskan bahwa kristal yang
dimiliki air dapat berubah-ubah tergantung dari perlakuan yang diberikan
kepadanya.
Secara kasat mata kita dapat melihat kualitas air berdasarkan
warnanya. Selain itu kita dapat mendiagnosa air yang tercemar
berdasarkan bau yang dikeluarkan. Cara lain ditemukan oleh Dr. Emoto
untuk mengetahui kualitas air, yaitu dengan melihat susunan kristal yang
ada didalamnya. Air yang masih jernih dan berkualitas memiliki susunan
kristal yang indah dan bersinar. Sedangkan Air yang telah tercemar atau
telah terkontaminasi susunan kristalnya menjadi tidak teratur dan
warnanya pun cenderung gelap. Sampel air yang diambil dari berbagai
daerah tersebut menjadi bukti bahwa kristal yang ada didalam air
dipengaruhi oleh lingkungan yang ada disekitarnya. Jika Lingkungannya
masih bersih maka air akan menunjukkan susunan kristal yang indah,
sedangkan jika air berasal dari daerah yang tercemar maka susunan
kristalnya menjadi tidak teratur.
Selain itu, perlakuan yang diberikan pada air juga dapat merubah
susunan kristal yang ada didalamnya. Air yang dibacakan doa diatasnya
akan membentuk kristal yang indah.
Air yang tampak pada gambar diatas menunjukkan bentuk kristal yang
tidak beraturan sebelum dibacakan doa, dan setelah dibacakan doa bentuk
kristalnya menjadi indah. Oleh karena itu kita seharusnya bersyukur pada
setiap tetes air yang kita minum, karena sugesti yang kita berikan
kepada air akan memberikan dampak kepada tubuh kita sendiri.
Ketika 500 orang berkonsentrasi memusatkan pesan “peace” di depan
sebotol air, kristal air tadi mengembang bercabang-cabang dengan
indahnya. Dan ketika dicoba dibacakan doa kebaikan terbentuk kristal
bersegi enam dengan lima cabang daun muncul berkilauan Dr. Emoto
akhirnya berkeliling dunia melakukan percobaan dengan air di Swiss,
Berlin, Prancis, Palestina, dan kemudian di undang ke Markas Besar PBB
di New York untuk mempresentasikan temuan pada bulan Maret 2005 lalu.
Ternyata air bisa “mendengar” kata-kata, bisa “membaca” tulisan, dan
bisa “mengerti” pesan.
Dalam bukunya ” The Hidden Message in Water”, Dr. Masaru Emoto
menguraikan bahwa air bersifat bisa merekam pesan, seperti pita magnetik
atau compact disk. Semakin kuat konsentrasi pemberi pesan, semakin
dalam pesan tercetak di air. Air bisa mentransfer pesan tadi melalui
molekul air yang lain.
Temuan ini menjelaskan air putih yang didoakan bisa menyembuhkan si
sakit. Dulu, hal ini kita anggap musrik, atau paling sedikit kita anggap
sugesti, tetapi ternyata molekul air itu menangkap pesan doa
kesembuhan, menyimpannya, lalu vibrasinya merambat kepada molekul air
lain yang ada di tubuh si sakit. Tubuh manusia memang 75% terdiri dari
air. Otak 74.5%, Darah 82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22%
air.
Temuan ilmuwan Jepang ini membuktikan khasiat doa yang ditransfer
melalui air memang nyata. Meski sejak ribuan tahun sudah dipraktikkan,
temuan ini membangunkan kembali kesadaran umat manusia.
Orang yang belum mengerti hakikat dan karakteristik air sering
mengira bahwa pengobatan alternative dengan cara meminum air yang telah
diberi doa sebelumnya, merupakan suatu cara yang tidak ilmiah. Karena
itu maka “layak” disebut sebagai cara yang tidak rasional. Namun,
seorang peneliti Jepang terkenal, Dr. Masaru Emoto berhasil membuktikan
bahwa air sanggup membawa pesan atau informasi dari apa yang diberikan
kepadanya. Bahkan air yang diberi respon positif, termasuk doa, akan
menghasilkan bentuk kristal heksagonal yang indah.
Hasil penelitian Masaru Emoto yang sudah diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia “The True Power Of Water” [Hikmah Air dalam Olahjiwa],
(MQS Publishing, 2006), merupakan pengalaman menakjubkan karena
membuktikan bahwa air ternyata “hidup” dan dapat merespon apa yang
disampaikan manusia.
Temuan Masaru memrupakan hasil kerja kerasnya sebagai wujud kecintaan
terhadap ilmu pengetahuan. Ia bahkan melakukan percobaan dengan air di
Swiss, Berlin dan Prancis. Temuannya itu kemudian ia bawa ke markas
Besar PBB di New York bulan Maret 2005 lalu.
Dr. Masaru Emoto melakukan penelitian selama 2 bulan bersama
sahabatnya Kazuya Ishibashi (seorang ahli sains yang mahir menggunakan
mikroskop). Masaru yang menyelesaikan pendidikannya di Yokohama
Municipal University Departemen Kemanusiaan dan Sains jurusan Hubungan
Internasional berhasil mendapatkan foto kristal air dengan membekukan
air pada suhu -25 derajat Celsius dan menggunakan alat foto berkecepatan
tinggi. Lalu ditelitilah air dengan menggunakan respon kata-kata,
gambar, serta suara. Hasilnya luar biasa, sebagaimana yang sudah dibaca
banyak orang. Air, katanya, bisa menerima pesan.
Bahkan dalam bukunya yang lain, “The Hidden Message in Water”, Masaru mengatakan, air seperti pita magnetik atau compact disk.
Air mengenali Kata-KataAir mengenali kata tidak hanya
sebagai sebuah desain sederhana, tetapi air dapat memahami makna kata
tersebut. Saat air sadar bahwa kata yang diperlihatkan membawa informasi
yang baik maka air akan membentuk kristal. Jika kata positif yang
diberikan, maka kristal yang terbentuk akan merekah luar biasa laksana
bunga yang sedang mekar penuh, seakan ingin menggambarkan gerakan tangan
air yang sedang mengekspresikan kenikmatannya.
Sebaliknya, jika kata-kata negative yang diberikan, maka akan
menghasilkan pecahan kristal dengan ukuran yang tidak seimbang. Mungkin
juga air dapat merasakan perasaan orang yang menulis kata tersebut. Jadi
bisa dibayangkan bagaimana jika air diberi kumpulan kata yang merupakan
do’a?
Dr. Masaru sendiri menggunakan kekuatan air untuk pengobatan dengan menemukan efek gelombang energi yang dia sebut sebagai
HADO (
energi atau kumpulan getaran yang ada pada sebuah benda).
Lalu dengan HADO inilah Dr.Masaru bisa memformat efek energi air untuk
menyembuhkan berbagai penyakit. Pengobatan dengan HADO ini merupakan
salah satu cara pengobatan alternative.
Menurut Masaru, banyak peneliti saat ini mulai mempelajari berbagai
pengobatan alternative karena merasakan beberapa kekurangan dalam obat
konvensional Barat, yang hanya mampu mencapai level sel yang menyebabkan
gejala penyakit. Sedang air HADO mampu mengobati penyakit hingga ke
dalam partikel sub atom terkecil. Sudah ada beberapa pasien Dr.Masaru
yang sembuh setelah meminum air HADO.
Penerima InformasiBerdasarkan penelitian Dr.Masaru,
semakin jelas terlihat bahwa kualitas air dapat menjadi lebih baik atau
lebih buruk, bergantung pada informasi yang diterimanya. Hal ini membuat
kita yakin bahwa kita, manusia, juga dipengaruhi oleh informasi yang
kita terima karena 70% tubuh manusia dewasa adalah air.
Konsekuensi logisnya adalah manusia, sebagai makhluk yang sebagian
besarnya terbentuk dari air, sudah seharusnya diberikan informasi yang
baik. Jika kita melakukan hal ini, pikiran dan tubuh kita akan menjadi
sehat. Di pihak lain, jika kita menerima informasi yang buruk, kita akan
merasakan sakit.
Ambil contoh begini; Sebagian orang mengatakan bahwa mereka merasa
lebih baik hanya dengan berbicara kepada dokter. “Efek placebo” ikut
berperan saat dokter yang mereka percayai berkata, “ini cuma flu biasa,
Anda hanya perlu banyak istirahat. Jangan khawatir, Anda akan segera
sembuh.”
Dengan mendengarkan kata-kata dokter tersebut, rasa cemas dan takut
dalam diri mereka benar-benar hilang. Kata-kata tersebut membangunkan
kekuatan untuk menyembuhkan diri sendiri, yang memang sudah ada dalam
tubuh manusia.
Pada zaman dahulu seorang dokter adalah orang yang juga ahli dalam
bidang agama, seperti pendeta atau tabib sehingga dia tidak hanya
memberikan solusi secara konvensional, namun sekaligus memberikan “efek
placebo” lewat kata-kata positif berupa doa atau motivasi yang sarat
nilai spiritual.
Hal ini juga berlaku bagi konselor yang harus mempunyai kemampuan
untuk mengirim gelombang yang baik agar bentuk gelombang abnormal pada
pasien dapat diperbaiki.
Efek kata-kata juga bisa menimbulkan perilaku negative. Orang
acapkali melakukan bunuh diri setelah membaca informasi tentang materi
bunuh diri. Sekitar dua puluh tahun lalu seorang idola remaja di Jepang
melakukan bunuh diri. Dengan cepat berita tersebut menyebar, banyak
remaja-remaja lain mengikuti jejaknya. Kejadian tentang hantu pembunuh
di Jepang juga mempengaruhi orang lain untuk melakukan hal yang sama.
Nikmat yang mana lagi?Mari kita ingat kembali bahwa air
yang diberikan kata-kata positif akan menyusun kristal-kristal yang
indah. Air mempersembahkan kepada kita makna yang mengagumkan bahwa kita
seharusnya menjalani hidup dengan cara yang baik, serta tetap menjaga
kesehatan pikiran dan tubuh kita serta berikan kata-kata yang positif
(informasi) yang baik kepada manusia, yang 70% tubuhnya adalah air.
Sebagai penutup, dalam sebuah karya ilmiah yang ditulis Dr. Akiko
Sugara dari Jurusan Ilmu Kesehatan Universitas Tokyo tentang HADO dalam
makanan membuktikan efek buruk daging babi pada orang yang memakannya.
Bersandar pada Dr. Masaru Emoto dan Dr.Akiko Sugara kita dapat
memahami betapa luar biasa yang diberikan Allah kepada manusia, meski
terkadang otak kita tidak sampai kepadanya. Pertanyaanya, lalu nikmat
yang mana selain kita senantiasa bersyukur kepadaNya?
Kekuatan Tindakan “The Power Of Action”
Inilah instrument penciptaan yang paling diketahui oleh banyak
orang, namun sayangnya instrument inilah yang memiliki daya penciptan
yang paling rendah, sehingga seberapa keraspun anda berusaha, anda tak
akan merubah apapun sampai anda merubah apa yang ada di dalam diri anda;
Hati dan Pikiran anda (mental). karena kedua instrument inilah yang memiliki kekuatan terbesar dalam proses penciptaan.
Meskipun memiliki daya yang paling rendah dalam proses penciptaan,
sebesar apapun daya yang dipancarkan oleh hati dan pikiran (mental),
tak akan menghasilkan penciptaan apapun jika anda tidak pernah
menindakinya.
Ketiga instrument lain akan menciptakan kesempatan untuk meraih
pengalaman yang ingin anda ciptakan lalu tindakanlah yang memutuskan
segalanya. Inilah instrumen penciptaan yang paling menentukan dalam hal
terjadi atau tidaknya suatu penciptaan pengalaman.
Tindakan !
Sebuah pepatah klasik berbunyi:
jien li she ie ik puu : artinya
perjalanan seribu mil dimulai dengan langkah pertama. Pesan moral dari kata kata mutiara pendek ini adalah tindakan. Memang benar tindakan adalah kekuatan! Action is power!
Kita mungkin punya sebongkah impian indah, segudang rencana, setumpuk
ide cemerlang, tetapi semua itu tidak akan menghasilkan apapun, jika
kita tidak berani memulai dengan langkah pertama.
Kekaguman saya terhadap 13 Bab Strategi Perang Sun Tzu serasa tak ada
habisnya. Dan salah satu pelajaran berharga yang bisa kita tarik dari
strategi hebat itu adalah aplikasinya bagi personal development kita.
Dari pola strategic thinking yang dikembangkan Sun Tzu, kita bisa mengaplikasikannya dalam empat tahap pengembangan diri, yaitu:
- Pertama, mengenali diri sendiri.
- Kedua, memposisikan diri.
- Ketiga, mendobrak diri.
- Keempat, aktualisasi diri.
Mengenal diri sendiri adalah dasar dari tindakan-tindakan untuk
mencapai sebuah cita-cita besar. Dalam 13 Bab Strategi Perang Sun Tzu
dinyatakan,
“Mengenal kekuatan dan kelemahan diri
sendiri sekaligus mengetahui kekuatan dan kelemahan lawan, maka 100
kali berperang 100 kali menang.”
Sementara,
“Mengetahui kekuatan dan
kelemahan diri sendiri tetapi tidak mengetahui kekuatan dan kelemahan
lawan, maka 100 kali berperang, 50 kali menang 50 kali kalah.”
Sebaliknya,
“Tidak tahu kekuatan dan kelemahan diri sendiri maupun kekuatan dan kelemahan lawan, maka 100 kali berperang 100 kali pasti kalah.”
Dibanding ciptaan Tuhan yang lainnya, boleh dikata manusia adalah
ciptaan yang paling sempurna. Kesempurnaan di sini dapat dilihat dari
kelengkapan sisi-sisi manusia itu sendiri, yaitu ada kebaikan ada pula
keburukan. Ada kekuatan ada pula kelemahan. Manusia sebagai makhluk
berpotensi yang selalu bertumbuh menuju aktualisasi dirinya, harus
mengenali kedua sisi tersebut sebaik-baiknya.
Contoh: setelah menganalisis diri dengan saksama, kita dapati bahwa
kita memiliki kekuatan personal seperti kreatifitas, ketajaman analisis,
penerimaan terhadap hal-hal baru, semangat belajar yang tinggi, serta
cita-cita atau tujuan-tujuan pribadi yang mulia. Tetapi pada saat yang
sama, kita merasa memiliki kelemahan seperti kurang disiplin, tidak
fokus, kurang konsisten, tidak berani mencoba, atau tidak berani ambil
risiko.
Pada kasus ini, kita lihat betapa kekuatan berupa potensi-potensi
diri yang istimewa menjadi sulit berkembang, karena kelemahan-kelemahan
yang tidak bisa dikendalikan atau dikelola dengan baik.
Titik krusialnya di sini adalah, memaksimalkan potensi atau kekuatan
dan sekaligus meminimalkan pengaruh kelemahan kita. Caranya:
- Berkomitmen untuk menghilangkan kelemahan-kelemahan tersebut.
- Melakukan usaha yang sungguh-sungguh untuk menghentikan pengaruhnya setiap kali kelemahan diri tersebut muncul.
- Menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baru yang mendorong mencuatnya
potensi kita, dan pada saat bersamaan membenamkan kelemahan-kelemahan
kita.
Dan ketiga hal ini harus dimulai sekarang juga!
Action is power! Tindakan adalah kekuatan!
Aktualisasi Potensi Diri Tahap aktualisasi diri
merupakan proses realisasi potensi diri setelah kita mampu melakukan
tindakan-tindakan cepat, berani ambil risiko, dan mampu mengambil
pelajaran atas keberhasilan dan kegagalan kita. Dalam proses perwujudan
inilah kita dituntut untuk melakukan segala sesuatunya secara
profesional, efektif, dan efisien. Sebab, ini sangat berkaitan dengan
peluang atau kesempatan yang kita peroleh.
Ingat, peluang dan kesempatan tidak datang setiap kali kita inginkan
dan sesering yang kita harapkan. Kesempatan memiliki segi kemanfaatan
yang tinggi di hadapan orang yang mampu memposisikan diri dengan tepat,
bertindak cepat, mau belajar, serta siap mengambil risiko. Kesempatan
tidak memiliki nilai apapun di hadapan orang yang tidak siap
menerimanya.
Tahap aktualisasi diri menuntut kemampuan kita untuk menjalin koneksi
atau relasi yang bernilai lebih. Ada kalanya potensi, kemampuan,
ketrampilan, dan nilai lebih kita, macet gara-gara tidak menemukan
saluran aktualisasi yang sepantasnya. Relasi dan koneksi kadang bisa
berfungsi seperti jalan dan jembatan menuju ke sasaran yang kita
inginkan. Di sinilah arti penting koneksi atau relasi dengan orang lain,
terutama sekali relasi-relasi yang berkualitas. Relasi atau koneksi
yang berkualitas merupakan daya ungkit yang bisa dimanfaatkan untuk
mendongkrak keberhasilan kita.
Berikutnya, pengembangan diri tidak bisa terlepas dari kekuatan
ketahanan mental. Pada artikel terdahulu kita sudah membahas betapa
kesuksesan yang tidak disertai dengan ketahanan mental menjadi
kesuksesan yang rapuh fondasinya. Keberhasilan yang mengabaikan
prinsip-prinsip dasar kemanusiaan adalah keberhasilan yang kering, tidak
bermakna, tidak memuaskan sepenuhnya, dan akhirnya menjadi sesuatu yang
destruktif. Sebab itulah, ketahanan mental harus kita tempa dan kita
tanamkan semenjak kita memulai setiap perjuangan. Caranya adalah dengan
memelihara spirit sebagai manusia pembelajar yang sejati.
Cara lain yang penting untuk menempa ketahanan mental kita adalah
dengan selalu berdoa, selalu mengucap syukur, dan bermeditasi.
Kesuksesan harus dicapai, diwujudkan, dan diterima dengan doa, rasa
syukur, dan pendalaman batin melalui meditasi. Ini merupakan penyeimbang
antara tarikan-tarikan energi fisik-material dengan energi
mental-spiritual. Ketiganya menjadi sebuah mekanisme pembaharuan diri
terus-menerus menuju kepada kedalaman atau kesejatian diri kita.
Daftar Pustaka :
Andrie Wongso [www.pembelajar.com}