Setelah memanjakan diri saat liburan, kin banyak orang siap memulai tahun baru dengan hidup sehat dan menurunkan berat badan.
"Menurunkan
berat badan sangatlah kompleks dan membingungkan, karena ada begitu
banyak informasi yang saling bertentangan di luar sana," kata Leslie
Bonci, M.P.H., R.D., direktur nutrisi olahraga di University of
Pittsburgh Medical Center.
Dengan bantuan para ahli kami dan
penelitian terbaru, kami telah menghilangkan enam mitos yang ada
sehingga Anda dapat mulai melangsingkan tubuh dengan baik.
MITOS: Jangan makan yang manis-manis sebelum siang
Banyak
orang yang ingin turun berat badan menganggap, mereka harus menghindari
makanan penutup. Tapi tenang saja, Anda dapat memakan makanan yang
manis untuk sarapan, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada
Maret 2012 di jurnal “Steroids”, para peneliti menemukan bahwa
partisipan yang mengonsumsi 600 kalori, dari sarapan karbohidrat dan
kaya protein yang termasuk makanan penutup, seperti cokelat atau es,
mengalami kehilangan lebih banyak berat badan selama empat bulan (dan
begitu pula dengan empat bulan berikutnya) dibandingkan dengan mereka
yang makan makanan rendah karbohidrat di pagi hari.
Makanlah menu
sarapan 600 kalori atau lebih yang kaya akan sayuran, buah, protein,
dan karbohidrat, serta tambahkan makanan yang manis jika Anda
menginginkannya (cobalah menu sarapan yang lebih sehat untuk membantu
Anda langsing). Hindari biang kalori, seperti muffin dengan choco chip,
kata Bonci, sebaliknya, buatlah yoghurt vanila, pisang, selai kacang,
dan sedikit cokelat, atau muffin pisang dengan mentega almond.
MITOS: Menambah serat membuat Anda kenyang
Makanan
yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayuran, akan dicerna lebih
lama dan menyimpan air lebih banyak, itulah sebabnya serat dapat membuat
Anda kenyang dan membantu menurunkan berat badan.
Tapi apakah
serat ini bermanfaat? Para peneliti di University of Minnesota memiliki
para partisipan yang mengganti dua menu makanan mereka dalam sehari
dengan snack bar yang rendah serat atau makanan yang berisi 10 gram
serat tambahan. Hasilnya (diterbitkan dalam “Journal of the Academy of
Nutrition and Dietetics”) menunjukkan bahwa serat tambahan tersebut
tidak berpengaruh pada rasa kenyang dan lebih menyebabkan rasa kembung
dari snack bar yang rendah serat. "Para kalangan di industri makanan
ikut-ikutan beralih ke tren serat," kata Bonci, "namun seperti yang
ditunjukkan oleh penelitian ini, tidak semua serat diciptakan sama."
Untuk
mengatasi rasa lapar, Bonci merekomendasikan untuk menambahkan makanan
dengan makanan alami yang kaya akan serat yang tinggi seperti
biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran. Makanan itu
cenderung lebih rendah kalori dan mengisi lebih banyak ruang di perut
daripada makanan olahan dengan serat.
MITOS: Berolahraga lebih lama
Anda
mungkin menganggap bahwa olahraga yang lebih lama selalu lebih baik.
Namun penelitian terbaru yang dipublikasikan di Denmark pada September
2012, menemukan bahwa hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Selama
penelitian, para peneliti meminta para peserta yang kelebihan berat
badan untuk melakukan penambahan latihan selama 30 atau 60 menit sehari.
Anehnya, mereka yang berolahraga dengan waktu yang lebih
sedikit kehilangan berat badan lebih selama penelitian yang dilakukan
selama 13 pekan. Apa yang terjadi? Partisipan yang berolahraga lebih
lama juga makan lebih banyak sepanjang hari dibandingkan dengan mereka
yang berolahraga sebentar. Dengan kata lain, semakin lama mereka
berolahraga, maka semakin banyak mereka melampiaskan rasa letih pada
makanan.
Olahraga yang lebih lama mungkin baik, tetapi tidak
jika Anda jadi makan berlebihan karena itu, kata Beals. Pastikan Anda
memperhatikan diet pada hari Anda berolahraga lebih lama. Di sisi lain,
para pemula harus didorong untuk mengetahui bahwa mereka tidak perlu
berolahraga selama berjam-jam untuk bisa mendapatkan hasil penurunan
berat badan yang nyata.
Mitos: Karbohidrat membuat berat badan bertambah
Karbohidrat
mungkin penting untuk olahraga, tetapi banyak orang masih harus
mengurangi konsumsinya jika mereka ingin menurunkan berat badan. Makan
banyak karbohidrat dapat menyebabkan berat badan Anda naik. "Karbohidrat
bertindak seperti spons," kata Bonci, "membantu Anda menyerap air."
Berat badan itu hanya bersifat sementara dan itu berarti Anda sudah
kenyang.
Tapi ada lebih banyak alasan untuk tetap mengonsumsi
karbohidrat — karbohidrat dari gandum utuh — dalam menu Anda. Menurut
sebuah penelitian yang diterbitkan pada April 2012, partisipan yang
menerapkan diet ketat rendah kalori dengan gandum utuh selama 12 pekan,
kehilangan lebih banyak lemak daripada mereka yang menerapkan diet ketat
rendah kalori dengan mengonsumsi gandum halus, hal itu kemungkinan
besar karena serat tambahan dalam gandum utuh lebih mengenyangkan.
Setiap
kali Anda makan biji-bijian, maka jangan makan yang sudah dihaluskan,
kata Katherine Beals, Ph.D., R.D., seorang profesor di University of
Utah. Untuk melalukannya, masaklah gandum utuh untuk dimakan sepanjang
pekan. Tambahkan kacang yang berbeda, buah-buahan kering, sayuran, dan
daging untuk variasi rasa.
MITOS: Kurangi semua lemak
Lemak
adalah nutrisi yang paling padat kalorinya, sehingga masuk akal jika
makan sedikit lemak akan membantu Anda menurunkan berat badan. Namun
mengurangi asupan lemak mungkin memiliki efek sebaliknya. Dalam sebuah
penelitian yang diterbitkan dalam “Journal of the American Medical
Association”, peneliti membandingkan peserta pada tiga jenis diet —
rendah lemak, rendah glikemik, dan rendah karbohidrat.
Diet
makan makanan yang rendah lemak paling banyak menurunkan pengeluaran
sisa energi (atau jumlah kalori sisa yang Anda bakar). Mengurangi
konsumsi lemak juga berpengaruh pada hormon yang penting untuk menjaga
kolesterol dan insulin. "Kita membutuhkan lemak untuk berbagai alasan,"
kata Bonci. "Lemak adalah sumber energi yang penting untuk berolahraga.
Jika Anda tidak mengonsumsi cukup, tubuh Anda akan membakar otot."
Buatlah
agar berhasil "Ketika orang menjalani diet makanan yang rendah lemak,
mereka menambahkan rasa lainnya, seperti dengan makan gula," kata Bonci.
Dia merekomendasikan 30 persen kalori berasal dari lemak Anda — dan dua
pertiganya yang seharusnya lemak jenis tak jenuh yang sehat berasal
dari kacang-kacangan, minyak, ikan, telur, dan alpukat.
MITOS: Anda sebaiknya hanya mengonsumsi pemanis yang nol kalori
Bagi
mereka yang ingin menurunkan berat badan, menggunakan pemanis tanpa
kalori, seperti sucralose, aspartam, dan stevia, mungkin menjadi pilihan
yang menarik, karena menukar soda yang penuh gula dengan soda dalam
versi diet merupakan cara mudah untuk mengurangi kalori.
Namun
menurut sebuah pernyataan dari studi bersama oleh American Heart
Association dan American Diabetes Association, bukti ilmiah yang
menghubungkan pemanis tanpa kalori dengan penurunan berat badan dalam
jangka panjang tidaklah meyakinkan. Kenapa? Salah satu masalah utama
adalah pelampiasan berlebihan yang akan muncul. Jika Anda menghindari
150 kalori dengan minum soda diet, tapi kemudian memanjakan diri dengan
tambahan makanan saat makan malam, maka Anda menyia-nyiakan usaha Anda
tadi.
"Jika Anda minum banyak soda atau menambahkan banyak gula
pada kopi Anda," kata Bonci, "maka Anda mungkin ingin mencoba minuman
tersebut dalam versi dietnya." Namun, "jika menggunakan pemanis tanpa
kalori, maka Anda memberikan izin dalam pikiran Anda untuk makan apa pun
yang Anda inginkan, maka pemanis tanpa kalori bukan pilihan yang tepat
untuk Anda. Anda harus memastikan untuk mengurangi satu jenis makanan,
namun tidak berlebihan di makanan yang lain."
Kurangi berat badan Anda dengan baik, ikuti strategi sederhana berikut untuk menurunkan berat badan, dan buat agar tetap stabil.
Mengubah
satu hal. Jika rencana Anda adalah perubahan besar, maka Anda pasti
akan melanggarnya, kata Edward Weiss, Ph.D., profesor nutrisi dan
dietetics di Saint Louis University. Tulis lima perubahan yang Anda
ingin buat, pilih salah satu yang Anda rasa bisa untuk melaksanakannya
dengan sedikit gangguan. Setelah Anda melaksanakannya dalam beberapa
pekan, beralihlah ke hal yang berikutnya.
Makan dengan lambat.
Ketika Anda makan dalam lima menit, maka hal tersebut tidak memberikan
waktu bagi tubuh Anda untuk memproses dan merasa kenyang, kata Margaret
Harris, Ph.D., asisten profesor nutrisi di University of Colorado
Springs. Dengan memperlambat makan Anda, maka Anda akan lebih menikmati,
makan lebih sedikit, dan merasa kenyang.
Buatlah jurnal suasana
hati. Tuliskan makanan tidak hanya yang Anda makan, tapi juga makanan
apa yang membuat Anda merasa senang, kata Harris. Ini akan membuat Anda
lebih selaras dengan pilihan Anda, dan mengarahkan Anda menuju pilihan
yang sehat yang membuat Anda merasa berenergi.
Ingatlah bahwa
diet hanyalah gaya hidup. Diet menawarkan cara cepat untuk menurunkan
berat badan, tapi jarang menawarkan solusi jangka panjang, kata Weiss.
Pikirkan rencana gizi Anda, demikian juga rencana untuk memikirkan
kembali pola makan Anda secara permanen.
sumber